Program ini menjadi salah satu pilar dasar penyelamatan lingkungan. Bumi ibarat buah Apel yang belum dikupas, seberapa pun air yang kita siramkan di permukaannya tidak akan mampu tertahan. Tapi jika air bisa menembus lapisan kulit apel, maka akan ada harapan air bisa tertahan oleh bagian dalam buah / daging buah. Sama halnya dengan bumi , bahwa lapisan paling luar Bumi saat ini sangat tidak bersahabat terhadap peresapan air hujan, hal ini diperparah dengan fakta bahwa setiap hari lebih dari 800.000m2 permukaannya ditutup dengan semen dan semacam nya sehingga air tidak bisa menembus / meresap dan tertahan di tanah.

Prinsip dasar sumur resapan adalah memberi ruang dan posisi yang tepat bagi air untuk bisa terserap dan tertahan secara optimal oleh tanah. Untuk teknis SOP pembuatan sumur resapan bisa klik Disini. Saat air bisa masuk dengan leluasa ke lapisan tanah yang lebih dalam (melalui lobang sumur resapan) maka air akan lebih cepat terpermeasi / terserap oleh tanah dari pada saat air tersebut hanya bisa menghantam permukaan tanah di saat hujan, dimana saat air tak mampu terserap dipermukaan tanah maka air akan selalu menempati / mencari tempat terendah yang dalam hal ini adalah sungai. Kita tahu sungai ibarat Jalan Tol bagi air untuk kembali menuju laut.

Jadi tanpa ada pengaturan mekanisme daerah resapan yang baik maka setiap musim hujan tiba, hanya butuh waktu singkat untuk air yang terbawa dan jatuh saat musim hujan akan kembali menuju ke laut tanpa bisa sempat dimanfaatkan optimal bagi kehidupan dan ekosistem.

Dengan adanya sumur resapan, maka diharapkan tanah akan kembali mampu menahan cukup air hujan yang menjadi dasar tersedianya sumber air tanah. Jika tanah mampu menahan dan menyimpan air maka air sungai tidak akan berhenti mengalir karena air yang berlebih di tanah akan dikeluarkan melalui sumber – sumber mata air ( dari dalam tanah ) yang bermuara ke sungai. Pohon dan Tanaman akan dapat tetap tumbuh subur di musim kemarau tanpa harus menunggu musim penghujan tiba karena tanah memiliki cukup air sepanjang tahun.
 

0 komentar:

Posting Komentar